Sejarah Sabung Ayam
|Adu Ayam PW – Sejarah Sabung Ayam.
Berbagai macam versi pertama dalam sejarah sabung ayam pada masa pemerintahan Alexander Agung pada tahun 356 – 323SM, yang dimana sabung ayam pertama kali dilihat di daerah Indiado sebuah kota kecil Alexandria, ayam tersebut dilatih untuk melawan ayam milik dari orang romawi. Versi kedua adalah dimulai dari ayam Bangkok pertama kali dikenal di negara China pada tahun 1400SM.
Bandar Adu Ayam PW akan memberikan informasi dalam dua versi yang dimana ayam Bangkok menjadi identik dengan adu ayam atau sabung ayam sehingga kegiatan sabung ayam semakin luas pada pencarian ayam-ayam petarung yang handal. Pada masa kerajaan negara China, banyak dari bangsa China yang berhasil mengawinsilangkan ayam kampung dengan ayam jago dari berbagai negara. Seperti : ayam jago dari negara India, Myanmar, Vietnam, Thailand dan Laos.

Sekitar seabad lalu, orang-orang dari negara Thailand berhasil menemukan ayam jagoan baru yang disebut dengan nama King Chicken. Ayam ini mempunyai gerakan yang cepat, pukulan yang mematikan dan saat bertarung dan bertahan serta dalam menyerang saat berjalan ke arah lawan. Para penyambung ayam dari negara China menyebut ayam ini dengan sebutan ayam Leung Hang Qhao. Jika dinegara Indonesia, dikenal dengan nama ayam Bangkok.
Ayam Bangkok yang menjadi jagoan baru, sukses menumbangkan hampir semua ayam domestik di negara China. Disinilah yang mendorong orang-orang yang ada di negara China untuk menjelajahi sepanjang hutan untuk mencari ayam asli untuk di silangkan dengan ayam Bangkok.
Dahulu kala, pada era enam puluhan di negara Laos, nonggol sebuah strain baru ayam aduan yang sanggup menyaingi ayam Bangkok. Namun setelah dikawin silang yang terus menerus, maka nyaris tidak diketahui lagi perbedaan antara ayam aduan dari negara Laos dengan ayam Bangkok dari negara Thailand tersebut.
Di negara Thailand dan Laos, terdapat beberapa nama penyabung adu ayam yang perlu diketahui, seperi Vaj Kub, Xiong Cha Is dan Colonel Ly Xab. Pada tahun 1975, ayam Bangkok milik Vaj Kub sempat merajai Nampang, arena adu ayam yang cukup bergengsi di negera tersebut. Ayam yang bernama Bay merupakan salah satu dari hasil tangan dingin Vaj Kub dalam melatih dan mencari ayam aduan yang handal.
Kejayaan ayam-ayam hasil ternakan Vaj Kub berhasil disaingi oleh rekannya dari kota Socra, negara Malaysia. Hanya saja, pada generasi berikutnya, Mr Thao Chai dari negara Thailand mampu berhasil menumbangkan dominasi peternak dari negara Malaysia. Dan Mr Thao Chai memberi nama jagoan tersebut dengan pangilan Diamond atau Van Phet.
Ada kebiasaan yang berbeda antara sabung ayam di negara Thailand dan negara Indonesia. Di negara Thailand, ayam yang bertarung tidak diperbolehkan untuk memakai taji atau jalu. Alhasil, banyak ayam yang diadu itu jarang ada yang sampai mati. Kebalikan dari negara Thailand, di negara Indonesia, ayam aduan justru dipasang dengan taji atau jalu yang tajam. Di negara Indonesia, hobi untuk mengadu ayam sudah lama dikenal, sejak kerajaan Majapahit. Diketahui dari beberapa cerita rakyat yang melegenda soal adu ayam, seperti contoh pada cerita Ciung Wanara, Cindelaras dan Kamandaka. Cerita rakyat berkaitan erat dengan sejarah dan petuah yang disampaikan secara turun menurun.
Di kota Tuban, provinsi Jawa Timur diyakini sebagai kota yang berperan dalam perkembangan sabung ayam. Disini, ayam Bangkok pertama kali di kenal di negara Indonesia. Tak ada keterangan yang bisa menyebutkan perihal siapa yang pertama kali mengintroduksi ayam Bangkok dari negara Thailand. Sebenarnya terdapat berbagai jenis ayam aduan dari dalam kota seperti contoh: ayam Wareng dari Madura, ayam Kinantan dari Sumatera.